Laporan Praktikum Anorganik
- senyawa klor, silahkan download disini
- korosi besi, silahkan download disini
- sintesis garam mohr, silahkan download disini
“Pembuatan Garam Mohr”
Dosen
:
Adi
Riyadhi, M.Si
Ditulis oleh :
Fuady
Hanief
1110096000007
Rekan
kelompok 2
Dani
Kurnia Wibisono
Muflih
Widarbo Santoso
Wanda
Septa
LABORATORIUM KIMIA
PUSAT LABORATORIUM TERPADU (PLT)
JURUSAN KIMIA, FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) SYARIF HIDAYTULLAH
JAKARTA
2011
PEMBUATAN GARAM MOHR
(NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Fuady
Hanief (1110096000007)[1]
I.
TUJUAN
·
Membuat
garam Mohr atau besi (II) ammonium sulfat (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
·
Menentukan
kadar kemurnian Kristal dengan menentukan kadar Fe dalam larutan garam mohr
II.
LANDASAN TEORI
Besi yang murni adalah logam
berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat. Ia melebur pada 1535oC.
Jarang terdapat besi komersial yang murni, biasanya besi mengandung sejumlah
kecil karbida, silisida, fosfida dan sulfida dari besi, serta sedikit grafit.
Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting dalam kekuatan struktur besi. Besi
dapat dimagnitkan. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer
melarutkan besi. Pada mana dihasilkan garam-garam besi(II) dan gas hidrogen
(Vogel, 1979).
Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan
dari besi (II) oksida, FeO dalam larutan. Garam-garam ini mengandung kation Fe2+
dan berwarna sedikit hijau. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan menjadi
besi (III), maka merupakan zat pereduksi yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin nyatalah efeknya dalam suasana
netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi
(II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk waktu
yang agajk lama (Setiono, 1985).
Garam besi (II) sulfat dapat
bergabung dengan garam-garam sulfat dari garam alkali, membentuk suatu garam
rangkap dengan rumus umum yang dapat digambarkan sebagai M2Fe(SO4)
6.H2O, dimana M merupakan simbol dari logam-logam, seperti K, Rb, Cs dan NH4. Rumus ini
merupakan gabungan dua garam dengan anion yang sama atau identik yaitu M2SO4FeSO4.6H2O.
Untuk garam rangkap dengan M adalah NH4,
ang dibuat dengan jumlah mol besi (II) sulfat dan ammonium sulfat sama, maka
hasil ini dikenal dengan garam mohr. Garam mohr dibuat dengan mencampurkan
kedua garam sulfat dari besi (II) dan ammonium, dimana masing-masing garam
dilarutkan samapi jenuh dan pada besi (II) ditambahkan sedikit asam. Pada saat
pendinginan hasil campuran pada kedua garam di atas akan diperoleh kristal yang
berwarna hijau kebiru-biruan dengan bentuk monoklin. Garam mohr tidak lain adalah
garam rangkap besi (II) ammonium sulfat dengan rumus molekul (NH4)2FeSO4.6H2O
atau (NH4)2(SO4)2.6H2O (Azis,
2007).
Garam mohr, besi ammonium sulfat, merupakan
garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul [NH4]2[Fe][SO4]2·6H2O.
Garam mohr lebih disukai dari pada besi (II) sulfat untuk proses titrasi karena
garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di uadara/ tidak mudah
teroksidasi oleh udara bebas dibandingkan besi (II) sulfat (http://en.wikipedia.org/wiki/Mohr_salt).
Kristal adalah suatu padatan yang atom,
molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang
melebar secara tiga dimensi.Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami
proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal,
yang semua atom-atom dalam padatannya “terpasang” pada kisi atau struktur
kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara
simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan
logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.Struktur kristal mana
yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri,
kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya
struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
Secara umum garam mohr berbentuk
kristal berwarna hijau muda, gram mohr mempunyai rumus (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4.
Apabila dibandingkan dengan garam besi (II) sulfida atau besi (II) klorida,
kristal garam mohr ini lebih stabildi udara. Selain itu besi (II) sulfat dengan
garam sulfat dari alkali dapat membentuk garam rangkap dengan rumus MgFe(SO4).6H2O
ataupun dengan logam alkali lain seperti K, Rb, Cs atau NH4.
Apabila dengan jumlah mol yang
sama, masing-masing dari besi (II) sulfat dilarutkan sampai jenuh didalam air
panas, sedangkan ke dalam besi (II) sulfat dilarutkan sedikit asam sulfat
kemudia dicampur. Pada proses pendinginan akan mengkristal menjadi garam
berbentuk kristal monoklin yang berwarna hijau agak kebiruan.
III.
BAHAN DAN ALAT
Bahan :
·
Serbuk
besi
·
Asam
sulfat 10%
·
Ammonia
pekat
Alat
:
·
Gelas
piala 100 ml dan 250 ml
·
Gelas
ukur 50 ml
·
Pipet
ukur 10 ml
·
Neraca
analitik
·
Kertas
saring
·
Hot
plate atau penangas air
·
Corong
·
Botol
semprot
IV.
PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan larutan A
·
Timbang
serbuk besi 3,5 g dengan menggunakan timbangan analitik
·
Larutkan
serbuk besi dengan asam sulfat (H2SO4) 10 %
·
Panaskan
sampai serbuk besi hampir larut
·
Saring
larutan ketika masih panas
·
Tambahkan
sedikit asam sulfat pada filtrate
·
Uapkan
filtrate sampai terbentuk kristal dipermukaan larutan
2. Pembuatan larutan B
·
Netralkan
50 ml H2SO4 10% dengan ammonia pekat
·
Uapkan
larutan (NH4)2SO4 sampai jenuh
3. Pencampuran
·
Campurkan
laurutan A dan larutan B
·
Dinginkan
larutan hingga terbentuk Kristal berwarna hijau muda (dalam es batu)
·
Garam
Mohr yang murni didapatkan dengan cara melarutkan kembali dalam sedikit air
panas
·
Biarkan
mengkristal lagi
·
Timbang
garam mohr yang didapat
V.
DATA PENGAMATAN
·
Bobot
serbuk besi : 3.5
gram
·
Kertas
saring : 0.56 gram (a)
·
Mengencerkan
asam sulfat pekat (H2SO4)
96% menjadi 10% 100 ml, dengan cara:
M1.V1 =M2.V2
96%. V1 =10%.
100 ml
V1 = 1000
96
V1 = 10.4 ml (H2SO4)
·
pH
larutan B netral 7 dengan menggunakan indicator universal
·
bobot
kertas saring + garam mohr : 13.85 gram (b)
·
bobot
garam mohr yang dihasilkan : b-a
13.85 g –
0.56 g = 13.29 gram
VI.
DATA PERHITUNGAN
a.
Mencari mol garam mohr, Mr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
= 392
(NH4)2SO4
+ Fe + 6 H2O → (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4
Jadi, Mol Fe = mol garam mohr (karna
koefisiennya sama)
Mol Fe =
Mol Fe =
Mol Fe=
mol Fe= 0.053 maka mol garam mohr : 0.053
mol Fe= 0.053 maka mol garam mohr : 0.053
b.
Mencari massa garam mohr
Massa
Mohr = mol Mohr x Mr Mohr
=
0.053 x 392
=
20.776 gram
c.
Kemurnian
garam mohr
Prosentase kemurnian =
=
= 63 %
VII.
PEMBAHASAN
Banyak
sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan
pembentukkan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu
fase padat keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau
koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan
(sentrifuge), seperti yang dilakukan pada percobaan ini yakni pembuatan garam
mohr.
Garam
rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua kation yang
berbeda dengan proporsi tertentu. Garam rangkap biasanya lebih mudah membentuk
kristal besar dibandingkan dengan garam-garam tunggal penyusunnya.Contoh
Kristal garam rangkap adalah garam mohr,
yang pada percobaan ini yakni besi (II) ammonium sulfat.
Pada praktikum ini garam mohr dibuat dari
reaksi besi dengan asam sulfat dan larutan amoniak. Besi yang digunakan dalam
percobaan ini adalah besi serbuk. Maksud penggunaan besi serbuk ini adalah
mempercepat reaksi, karena laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan zat. Dan percobaan ini semuanya dilakukan
dalam lemari asam karna menggunakan bahan-bahan yang pekat dan aroma yang akan
membahayakan praktikan. Ini
merupakan standard dan salah satu prosedur safety lab.
Adapun Langkah pertama membuat larutan A
yakni mereaksikan besi dengan H2SO4,
kemudian memanaskannya untuk menghilangkan gas H2 dan mempercepat
pembentukan ion Fe2+ yang ditandai dengan terbentuknya hablur
berwarna kehijauan. Setelah serbuk besi larut saring dengan kertas saring dan
corong, filtrate yang dihasilkan tambahkan sedikit H2SO4 pekat.
Kemudian dipanaskan lagi untuk menghilangkan pengotor dan mengkrisalkan
larutan. Adapun tujuan dari penyaringan
adalah untuk menghindari terbentuknya kristal pada suhu yang rendah dan tujuan
dari pemanasan adalah adalah sebagai katalis yaitu untuk mempercepat terjadinya
reaksi sehingga hampir semua besi dapat melarut. Larutan ini terus diuapkan
dengan tujuan untuk mengurangi molekul air yang ada pada larutan. Adapun reaksi
yang terjadi :
Fe(s)
+ H2SO4 (aq) → FeSO4 (aq) + H2
(g)
Langkah ke dua membuat larutan B yakni
menetralkan H2SO4 dengan NH3. Sehingga
dihasilkan larutan (NH4)2SO4 dengan pH=7
(netral). Untuk mengetahui larutan telah netral praktikan menggunakan kertas
indicator universal. Proses penetralan H2SO4 cukup sulit
karna menetralkan larutan asam kuat dan pekat menjadi netral, praktikan mencoba
beberapa kali menggunakan kertas indicator universal yang hasilnya terkadang
masih asam bahkan menjadi basa. Setelah Larutan
ini netral kemudian dipanaskan sampai jenuh (volume
menjadi seperempatnya) dengan tujuan untuk menguapkan NH3 yang
mungkin tidak bereaksi dengan H2SO4. Adapun reaksi yang
terjadi :
2NH3 (aq) + H2SO4 (aq) → (NH4)2SO4
(aq)
Proses
selanjutnya adalah pencampuran larutan A dan B . Pencampuran larutan A dengan B
hingga terbentuk larutan berwarna jernih kehijauan (telah terbentuk garam
mohr). Larutan ini kemudian didinginkan sehingga terbentuk kristal garam mohr
berupa kristal monoklin yang berwarna hijau kebiruan karena adanya Fe dengan
(NH4)2SO4 yang membentuk senyawa kompleks.
Adapun rekasi yang terjadi :
FeSO4
+ (NH4)2SO4 + 6H2O → (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Garam mohr
yang dihasilkan praktikan dalam percobaan ini 13.29 g, sedangkan menurut hasil perhitungan teoritis seharusnya
mencapai 20.776 g. sehingga
kemurnian garam mohr yang didapatkan pada praktik ini 63%. Hal ini dikarenakan beberapa hal diantaranya :
·
Serbuk besi sebagian masih ada yang
belum larut, pada saat pelarutan dengan asam sulfat 10%,
·
Kurangnya intensitas waktu pemanasan
saat pelarutan serbuk besi,
·
Factor mekanik pada saat pelarutan
serbuk besi, tidak diaduk, sehingga masih ada sebagian serbuk besi yang tidak
larut,
·
Human
errors.
VIII.
KESIMPULAN
·
Garam Mohr
merupakan senyawa kompleks besi dengan ligan amonium dan sulfat dengan rumus
molekul (NH4)2Fe(SO4)2. 6H2O
·
Pembuatan
garam mohr dilakukan dengan cara kristalisasi, yaitu melalui penguapan, dan
didapatkan kristal berwarna hijau muda,
·
Garam
mohr yang didapatkan 13.29 gram, dengan kemurnian 63%
IX.
LAMPIRAN-LAMPIRAN PERCOBAAN
1.
Apa
tujuan penambahan asam sulfat pada filtrate?
Tujuannya untuk menghindari terbentuknya kristal
pada suhu yang rendah sebagai katalis yaitu untuk mempercepat terjadinya reaksi
sehingga hampir semua besi dapat melarut
2.
Apa
fungsi garam mohr?
Garam mohr mempunyai banyak fungsi,
tetapi garam mohr biasanya digunakan untuk :
î
Untuk membuat larutan baku Fe2+
bagi analisis volumetri.
î
Sebagai zat pengkalibrasi dalam
pengukuran magnetik
î
Untuk meramalkan urutan daya
mengoksidasi oksidator K2Cr2O7, KMnO4
dan KBrO3 (dengan konsentrasi yang sama ~ 0,1 N) terhadap ion Fe2+.
3.
Tulis
semua reaksi yag terdapat dalam percobaan ini?
Fe(s)
+ H2SO4 (aq) → FeSO4 (aq) + H2
(g)
2NH3
(aq) + H2SO4 (aq)
→ (NH4)2SO4 (aq)
FeSO4
+ (NH4)2SO4 + 6H2O → (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
X.
DAFTAR PUSTAKA
Cotton and
Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI- Press.
Sri Yadial Chalid, M.Si.2011.
Penuntun Praktikum : Kimia Anorganik. UIN Syarif Hidayatullah-Press. Jakarta
Svehla, G. 1990. Vogel: Buku Teks
Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I. Jakarta: PT Kalman
Media Pusaka.
[1][1]
Mahasiswa semester III, Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar