Anomali. Menurutmu apakah anomali itu? Dalam kamus besar bahasa indonesia, anomali diartikan sebagai ketidaknormalan, kelainan; penyimpangan dari normal; anomali juga bisa diartikan sebagai penyimpangan dari keseragaman sifat fisik. Contoh yang paling umum adalah anomali air.
Ya, air adalah salah satu senyawa ‘aneh’ yang ada di muka bumi. Namun
demikian, anomali atau keanehan air inilah yang menjadikannya menarik.
Di antara yang menarik dari air adalah proses pembekuannya. Zat-zat
cair pada umumnya membeku mulai dari lapisan paling bawah lalu ke
lapisan di atasnya. Tapi air membeku dari arah sebaliknya. Ini adalah
salah satu sifat air yang ‘aneh’, akan tetapi sangatlah penting bagi
keberadaan air di permukaan bumi. Jika air tidak membeku dari atas,
dengan kata lain jika es tidak mengapung, maka banyak air di wilayah
dingin di permukaan bumi yang akan menjadi es. Bila demikian, apakah
yang akan terjadi? niscaya takkan ada lagi kehidupan di lautan, danau,
kolam, dan sungai karena semuanya membeku menjadi es.
Marilah kita kaji lebih teliti untuk mengetahui mengapa demikian. Terdapat banyak tempat di bumi yang memiliki suhu di bawah o oC
di musim dingin, bahkan jauh lebih dingin lagi. Cuaca dingin seperti
ini tentunya berpengaruh pada air di laut, danau, dan lain sebagainya.
Air ini semakin lama akan semakin dingin, dan sebagian darinya mulai
membeku. Jika es tidak memiliki sifat sebagaimana biasanya (dengan kata
lain jika es tidak mengapung), maka es ini akan tenggelam ke bagian
dasar. Kemudian bagian air yang suhunya lebih hangat akan naik ke
permukaan dan bersentuhan dengan udara di atasnya. Akan tetapi, suhu
udara di atas permukaan air masih berada di bawah titik beku air,
sehingga air yang berada permukaan ini akan membeku juga dan lantas
tenggelam ke bagian dasar. Proses ini akan berlangsung terus menerus
hingga keseluruhan air membeku.
Namun pada kenyataannya fenomena di atas tidak terjadi. Sebaliknya
yang terjadi adalah: ketika suhu udara menjadi dingin, masa jenis atau
kerapatan air menjadi semakin besar hingga suhunya mencapai 4 oC.
Namun setelah mencapai titik ini, segala sesuatunya berubah tiba-tiba.
Di bawah suhu ini, air mulai memuai dan kerapatannya menjadi semakin
kecil. Akibatnya, air bersuhu 4 oC akan tetap berada di bagian paling bawah, air bersuhu 3 oC berada di atasnya, air bersuhu 2 oC di atasnya lagi, begitu seterusnya. Hanya di bagian permukaan sajalah suhu air mencapai 0 oC. Sehingga hanya bagian permukaan saja yang membeku, sedangkan lapisan air bersuhu 4 oC
di bawahnya tetap berwujud cair, ini sudah cukup bagi hewan dan
tumbuhan dalam air untuk tetap hidup. Apa yang akan terjadi bila air
tidak memiliki sifat yang demikian ini dan berperilaku sebagaimana zat
cair lain?
Anggaplah air semakin menjadi lebih padat seiring dengan suhunya yang
semakin menurun, seperti halnya zat cair lain. Maka lapisan es yang
terbentuk kemudian tenggelam ke bagian dasar. Apa yang akan terjadi?
Pada keadaan ini, proses pembekuan di samudra dan lautan akan dimulai
dari bagian dasar dan terus berlanjut hingga ke bagian paling permukaan.
Hal ini terjadi karena tidak terdapat lapisan es di permukaan yang
menutupi lapisan air di bawahnya, sehingga mencegah hilangnya panas dari
air tersebut. Dengan kata lain, sebagian besar danau, lautan, dan
samudra di bumi ini akan menjadi es padat yang di atasnya mungkin
terdapat lapisan air berkedalaman hanya beberapa meter saja. Bahkan jika
suhu udara ditingkatkan, es di bagian bawah tidak pernah mencair
semuanya. Dalam keadaan demikian, kehidupan dalam air tidak dapat
berlangsung, begitu pula dengan kehidupan di daratan. Dengan kata lain,
jika air tidak ‘berperilaku aneh’ seperti ini, maka tidak akan ada
kehidupan di bumi ini.
Mengapa air berperilaku anomali dan tidak seperti zat cair lainnya? mengapa air tiba-tiba saja memuai di bawah suhu 4 oC,
padahal di atas suhu ini ia menyusut? Mungkinkah ini semua dikarenakan
air itu sendirilah yang menghendaki anomali tersebut. Namun bukankah air
adalah benda mati. Mungkinkah benda mati berkehendak atas dirinya
sendiri?
Air hanyalah senyawa yang terdiri dari atom hidrogen dan oksigen yang
tidak memiliki akal dan tidak mungkin berkehendak atas dirinya. Ini
bukan pula kehendak manusia yang medisain air agar memiliki sifat
anomali yang mendukung kelangsungan hidup mereka. Jika demikian,
tentunya ada kehendak dan kecerdasan lain yang menciptakan air dan
anomalinya yang indah ini, agar sesuai dengan kebutuhan seluruh makhluk
hidup. Pencipta ini tiada lain adalah Allah, Tuhan Yang Maha Indah.
sumber : http://irfanchemist.wordpress.com/2009/02/27/air-dan-indahnya-anomali/
-Irfan Prabudiansyah di bawah langit-Nya-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar