Tujuan
Menyelidiki stabilitas karbokation
benzil dan alil menggunakan perhitungan semi empiris AM1.
Latar
belakang
Karbokation alil dan benzil
merupakan zat antara yang khusus karena mempunyai kestabilan yang sangat
tinggi. Mereka sering kali dilihat sebagai thermodynamic
sinks dalam kenampakan frakmentasi spectra massa. Karbokation ini dan
turunan mereka telah dikarakterisasi secara luas dengan spektroskopi NMR dalam
kondisi superasam. Stabilitas yang tinggi dari karbokation ini dicirikan pada
pemberian elektron ke dalam orbital p kosong pada pusat karbokation yaitu
melalui stabilitas resonansi. Hal ini memberikan akibat bahwa semua elektron
(juga muatan positif) dari kation alil dan benzil terdelokal secara signifikan.
Dalam rangka mendapatkan kondisi tersebut, kation harus berada pada geometri
planar untuk dapat memungkinkan tumpang tindih orbital p kosong dengan sistem
elektron terkonjugasi.
Dalam percobaan ini, perhitungan
semi empiris AM1 digunakan untuk menguji geometri dan distribusi muatan dari
karbokation. Setelah perhitungan panas pembentukan (ΔHf) untuk
setiap kation, perbedaan bentuk planar dan bentuk saling tegak lurus akan
ditentukan. Perbedaan pada harga ΔHf dapat digunakan untuk mengukur
tambahan stabiltas yang disebabkan oleh delokalisasi electron.
Prosedur
Langkah
pertama adalah menggambarkan kation dalam bentuk planar dan saling tegak lurus
dan menghitung panas pembentukannya. Setelah dilakukan minimisasi energy, akan
sangat berguna untuk mengkaji muatan atom yang terdapat pada setiap atom C
untuk menentukan ke mana muatan positif didistribusikan.
Catatan:
Anda memerlukan file Start dan Stop Log
dan selanjutnya membuka file log dari percobaan ini. Jika Anda tidak yakin
bagaimana melakukan hal ini, lihat pada pendahuluan.
1.
Klik pada Build dan yakinkan bahwa Explicit
Hydrogen sedang aktif.
2. Gunakan
menu Draw dan gambarkan kation alil.
Jangan mengaktifkan Add H & Model
Build.
3.
Gunakan menu Draw untuk menambah atom hidrogen pada stuktur yang dibuat.
4. Klik
ganda pada kedua ikatan C-C sehingga akan muncul garis putus-putus yang
menunjukan bahwa ikatan terkonjugasi.
5. Klik
pada Build dan selanjutnya Model Build. Anda harus mendapatkan
struktur planar sempurna (Ingat, tidak ada hidrogen yang ditambahkan).
6. Gunakan
menu Select dan klik dan geser dari
C1 ke satu atom H pada C3. Anda harus mempunyai 4 atom terpilih (warna hijau).
7. Klik
pada Build dan selanjutnya Constrain Bond Torsion. Pilih Other dan atur sudut pada 90o
dan selanjutnya OK.
8. Matikan
fungsi pilihan untuk 4 atom dan klik pada Build
dan selanjutnya Model Build. Struktur
yang Anda peroleh adalah kation alil yang tegak lurus, yaitu CH2 terminal
terpilin tegak lurus pada ikatan rangkap dua.
9. Pilih
Setup, AM1 dan selanjutnya Options.
10. Pilih
Total Charge dan Spin Multiplicity keduanya dengan angka 1. Pilih OK dan
selanjutnya OK.
11. Pilih
Compute dan selanjutnya Geometry Optimization.
12. Jika
perhitungan telah selesai, catat panas pembentukan dan panjang ikatan dan
muatan atom pada lembar laporan. Untuk muatan atom, aktifkan menu Display, Labels dan selanjutnya Charge. Cetak struktur dengan muatan dan
lampirkan pada lembar laporan.
Prosedur umum di atas dapat
digunakan untuk memodelkan karbokation benzil tegak lurus. Lakukan klik ganda
pada cincin aromatis sehingga garis putus-putus akan muncul dalam cincin,
menunjukan ikatan konjugasi dalam cincin. Untuk menggambarkan karbokatian alil
dan benzil planar, Anda harus meniadakan langkah 6-8. Cetak setiap struktur
dengan muatan dan lampirkan pada laporan.
v�
� n t � ]
P[
'width:120.45pt;border-top:none;border-left:
none;border-bottom:solid windowtext 1.0pt;border-right:solid windowtext 1.0pt;
mso-border-top-alt:solid windowtext .5pt;mso-border-left-alt:solid windowtext .5pt;
mso-border-alt:solid windowtext .5pt;padding:0in 5.4pt 0in 5.4pt'>
1,85
D
Jarak
ikat O - H
0.958
Å
Jarak
ikat N - H
1.0124
Å
Sudut
ikat H-N-H
106.67o
Sudut
ikat H-O-H
104.45o
Energi
molekul
47992 kal/mol
III. Cara kerja
A.
Menghitung parameter molekul H2O
Untuk
memperoleh parameter molekul air ikuti langkah-langkah berikut :
1. Klik Build , Klik Default Elements,
pilih atom O dan klik.
2. Klik Build, Klik Add Hydrogen,
Klik Model Build.
3.
Klik
Setup, klik Semiempiris, Klik Metode :
Extended Hückel, Klik Options,
set Multiplicity = 1, Total Charge = 0.
4.
Klik
File, Klik Start log, tulis nama file = air.log (masukkan ke direktori kerja
anda).
5. Klik Compute, Klik Geometry Optimization,
set RMS : 0.0001 kcal/mol dan 5000 cycles. Klik Ok.
6. Klik File, Klik Stop log.
7. Buka Notepad dan Klik File, Klik Open dan buka file air.log.
8. Catatlah energi molekul dan momen
dipolnya.
9. Kembali ke windows Hyperchem. Klik
Select, Klik Atom. Klik . Klik atom H kemudian O dan dicatat jarak
ikatnya. Berikutnya Klik atom hidrogen satunya dan catat sudutnya.
10. Langkah 3 - 9 diulangi untuk metode
semiempiris yang lain.
B.
Menghitung parameter NH3
Langkah-langkah
yang dilakukan sama dengan A, tetapi elemen dipilih untuk molekul NH3.
C. Menghitung jarak ikatan hidrogen
antara NH3 dan H2O
Dari parameter yang diperoleh,
dipilih metode yang menghasilkan jarak ikatan yang mendekati eksperimen.
Kemudian anda mengulangi langkah A dan B dengan menggunakan metode semiempiris
yang telah terpilih. Simpanlah masing-masing file dengan air1.hin dan amo1.hin.
Kemudian anda sedang dalam keadaan membuka file amo1.hin. Klik Open, Klik Merge, Klik air1.hin. Klik Select,
Klik Molecules, Klik , Klik molekul air, jalan prosedur A(5).
Klik kanan mouse pada molekul air. Jalankan prosedur A(5). Klik Display, Klik Recompute H bond. Seleksilah atom yang berikatan hidrogen. Catat
jarak ikatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar