Rabu, 14 Desember 2011

Software Aplikasi Pengaya Konsep Kimia dalam Linux

Arah pengajaran mapel IPA SMA dan mata kuliah pada umumnya di Indonesia menuju pada pemaksaan siswa mendapatkan nilai instan (nilai kognitif) yang menjadi indikator keberhasilan guru menyampaikan materi. Hal ini lebih terlihat untuk kelas XII IPA SMA. Hari-hari mereka dijejali dengan soal-soal latihan agar kelak lulus ujian nasional dengan nilai setinggi mungkin.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa nilai kognitif adalah parameter paling mudah untuk mengevaluasi atau melihat keberhasilan guru menyampaikan materi, lebih tepatnya melihat tingat penyerapan oleh siswa terhadap konsep/materi pelajaran yang disampaikan guru. Tetapi untuk jangka panjang sungguh arah ini sangat mengkhawatirkan, salah satu efek dominonya adalah tidak munculnya daya inkuiri pada siswa untuk mengeksplorasi konsep sehingga mendapatkan sesuatu yang lebih dari apa yang ada dalam buku dan apa-apa yang disampaikan oleh guru di dalam kelas.
Barangkali perlu diatur proporsinya, minimal untuk mengurangi kebengkokan arah ideal pengajaran IPA untuk siswa, untuk siswa kelas X dan XI diberi pengajaran IPA yang mampu menguatkan daya inkuiri siswa sedangkan kelas XII diberi pengajaran IPA untuk mencapai target nilai kognitif yang diinginkan. Cara ini memang sangat menyederhanakan persoalan arah bengkok pendidikan, tetapi paling tidak dapat meluruskan 2/3 ke arah yang lebih baik.
Peningkatan daya inkuiri memang tidak bisa lepas dari aktivitas laboratorium atau eksperimen, berarti terbayang dalam kita laboratorium yang lengkap yang berarti ‘dana yang besar’. Suatu hal yang sangat mengerikan untuk ukuran ekonomi Indonesia yang carut-marut adalah memenuhi anggaran pendidikan 20% untuk peningkatan kualitas pendidikan. Tetapi keterbatasan bukanlah alasan untuk tidak berkreasi dalam variasi metode pengajaran IPA. Banyak metode alternatif yang bisa digunakan sebagai pendamping atau pengganti metode konvensional yang tidak bisa dilepaskan.
Sebagai contoh untuk pengajaran mata pelajaran kimia, guru dapat berkreasi dalam variasi metode pengajaran dengan menggunakan software aplikasi kimia yang banyak sekali dan mudah didapatkan melalui jaringan internet. Di sini guru mesti dengan arif mencari dan memakai software aplikasi tersebut sesuai dengan materi pelajaran. Guru menggunakan software-software tertentu untuk materi pelajaran tertentu atau materi-materi pelajaran tertentu menggunakan software-software tertentu.
Untuk software aplikasi kimia akan dengan mudah didapatkan apabila guru mampu menggunakan sistem operasi linux, khususnya Ubuntu atau Blankon. Di situ telah tersedia software-sofware aplikasi kimia yang sesuai dan dapat digunakan untuk pengajaran. Di sinilah pentingnya guru yang kreatif dan mau mengaktualisasi diri dengan selalu belajar dan mencari metode kreatif alternatif tanpa selalu ‘merengek’ karena tidak ada dana. Dengan sedikit belajar Linux, katakanlah satu-dua minggu, insya Allah guru akan mampu menguasai operasional linux.
Kenapa sih mesti lebih baik menggunakan linux dan aplikasinya? Banyak pertanyaan yang diajukan terkait dengan linux, umumnya seperti itu. Banyak manfaat yang dapat kita peroleh jika kita menggunakan linux, yaitu 1) OS (Operating System) Linux adalah ‘opensourse’ yang dikembangkan oleh masyarakat dunia untuk kepentingan bersama, bersifat ‘free software’ walau ada versi komersialnya, logikanya dengan menggunakan linux kita banyak menghemat biaya, 2) Linux merupakan software legal, 3) Banyak sekali aplikasi yang dapat dijalankan di linux yang dikembangkan oleh komunitas pengembang aplikasi, lebih dikenal dengan istilah ‘Free Open Souce Software’, 4) Mendidik masyarakat menghargai hasil karya orang lain dengan tidak menggunakan software bajakan, insya Allah barokah, 5) Terbukti mampu membangkitkan karya-karya mandiri dengan munculnya para pengembang linux dan aplikasinya. Masih banyak manfaat lain yang menyertainya.
Bagi yang ingin belajar Linux, silahkan download Linux dan software aplikasi kimia di laman berikut: http://kimia.unnes.ac.id/kasmui. Pilih menu Download.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar